Minggu, 11 November 2012

Pendidikan Seks Sekolah Dasar

Selama ini, jika kita berbicara mengenai seks, maka yang terbersit dalam benak sebagian besar orang adalah hubungan seks. Padahal, seks itu artinya jenis kelamin, yang membedakan laki-laki dan perempuan secara biologis. Sementara, seksualitas menyangkut beberapa hal antara lain :
  • Dimensi biologis – yaitu berkaitan dengan organ reproduksi, cara merawat kebersihan dan kesehatan.
  • Dimensi psikologis – seksualitas berkaitan dengan identitas peran jenis, perasaan terhadap seksualitas dan bagaimana menjalankan fungsinya sebagai makhluk seksual.
  • Dimensi sosial – berkaitan dengan bagaimana seksualitas muncul dalam relasi antar-manusia serta bagaimana lingkungan berpengaruh dalam pembentukan pandangan mengenai seksualitas dan pilihan perilaku seks.
  • Dimensi kultural – menunjukkan bahwa perilaku seks itu merupakan bagian dari budaya yang ada di masyarakat.

BEBERAPA FAKTA YANG MENGKHAWATIRKAN !

Dewasa ini, kehidupan seks bebas telah merebak ke kalangan kehidupan remaja dan anak. Hal ini dapat kita simak melalui penuturan yang disampaikan oleh Mestika (1996) yang merangkum hasil penelitian para pengamat masalah sosial remaja di beberapa kota besar. Hasil penelitian tersebut antara lain: Sarwono (1970) meneliti 117 remaja di Jakarta dan menemukan bahwa 4,1% pernah melakukan hubungan seks. Beberapa tahun kemudian, Eko (1983) meneliti 461 remaja, dan dari penelitian ini diperoleh data bahwa 8,2% di antaranya pernah melakukan hubungan seks dan 10% di antaranya menganggap bahwa hubungan seks pranikah adalah wajar.

Di Semarang, Satoto (1992) mengadakan penelitian terhadap 1086 responden pelajar SMP-SMU dan menemukan data bahwa 4,1% remaja putra dan 5,1% remaja putri pernah melakukan hubungan seks. Pada tahun yang sama Tjitarra mensurvei 205 remaja yang hamil tanpa dikehendaki. Survei yang dilakukan Tjitarra juga memaparkan bahwa mayoritas dari mereka berpendidikan SMA ke atas, 23% di antaranya berusia 15 – 20 tahun, dan 77% berusia 20 – 25 tahun.

Selain kehidupan seks bebas, kejahatan seks terhadap anak-anak saat ini ternyata tidak saja dilakukan oleh orang-orang yang tidak dikenal oleh korbannya. Dalam beberapa kasus yang terjadi, kejahatan seks justru dilakukan oleh orang-orang yang dekatdengan kehidupan anak.

Data yang ada mengenai kejahatan seks, selama tahun 1995 terjadi 12 kasus kejahatan seks yang dilakukan oleh orang tua kandung maupun tiri, 7 kasus dilakukan oleh saudaranya, 4 kasus oleh guru dan oleh teman atau kenalan sebanyak 49 kasus. Keadaan seperti itu jelas sangat memperhatikan.

Kehidupan seks bebas dan kejahatan yang terjadi belakangan ini adalah hal-hal yang perlu diketahui oleh remaja agar mereka dapat mengantisipasi dan mengatasi masalah tersebut. Remaja masa kini perlu disadarkan akan perlunya sikap menghargai dan bertanggung jawab terhadap diri mereka sendiri dan lingkungannya demi masa depan yang cerah.

Remaja juga perlu ditumbuhkan kesadaran akan perlunya suatu sikap menghargai dan tanggung jawab terhadap dirinya dan lingkungan melalui informasi tentang hakikat seksualitas pada diri mereka dan pada diri manusia pada umumnya secara benar. Informasi yang benar tersebut dapat diberikan melalui pendidikan seks. Pendidikan seks ini dapat diberikan oleh orang tua ataupun oleh pihak sekolah.


PENDIDIKAN SEKS = VULGAR = TABU ???

Pendidikan seks atau pendidikan mengenai kesehatan reproduksi (kespro) atau istilah kerennya sex education sudah seharusnya diberikan kepada anak-anak yang sudah beranjak dewasa atau remaja, baik melalui pendidikan formal maupun informal. Ini penting untuk mencegah biasnya pendidikan seks maupun pengetahuan tentang kesehatan reproduksi di kalangan remaja. Materi pendidikan seks bagi para remaja ini terutama ditekankan tentang upaya untuk mengusahakan dan merumuskan perawatan kesehatan seksual dan reproduksi serta menyediakan informasi yang komprehensif termasuk bagi para remaja.

Meninjau berbagai fenomena yang terjadi di Indonesia, agaknya masih timbul pro-kontra di masyarakat, lantaran adanya anggapan bahwa membicarakan seks adalah hal yang tabu dan pendidikan seks akan mendorong remaja untuk berhubungan seks. Sebagian besar masyarakat masih memandang pendidikan seks seolah sebagai suatu hal yang vulgar.

Berdasarkan sudut pandang psikologis, pendidikan seksual sangat diperlukan bagi perkembangan remaja, dengan harapan agar remaja tidak memiliki kesalahan persepsi terhadap seksualitas dan tidak terjebak pada perilaku-perilaku yang kurang bertanggungjawab baik dari segi kesehatan maupun psikologis.

Pendidikan seks yang dilakukan sejak dini dapat menekan laju angka penderita penyakit kelamin, AIDS dan aborsi yang dilakukan kalangan remaja. Bahkan juga bisa mencegah terjadinya perilaku penyimpangan seks. Materi pendidikan seks tidak perlu ditutup-tutupi, karena akan menjadikan siswa bertambah penasaran dan ingin mencobanya. Namun, perlu juga disertai penjelasan akibat seks itu sendiri.

PENTING KAH PENDIDIKAN SEKS ??

Ada dua faktor mengapa sex education sangat penting bagi remaja. Faktor pertama adalah di mana anak-anak tumbuh menjadi remaja, mereka belum paham dengan sex education, sebab orang tua masih menganggap bahwa membicarakan mengenai seks adalah hal yang tabu. Sehingga dari ketidakpahaman tersebut para remaja merasa tidak bertanggungjawab dengan seks atau kesehatan anatomi reproduksinya.

Faktor kedua, dari ketidakpahaman remaja tentang seks dan kesehatan anatomi reproduksi mereka, di lingkungan sosial masyarakat, banyak yang menawarkan hanya sebatas komoditi, seperti media-media yang menyajikan hal-hal yang bersifat pornografi, antara lain DVD, majalah, internet, bahkan tayangan televisi pun saat ini sudah mengarah kepada hal yang seperti itu. Dampak dari ketidakpahaman remaja tentang sex educationini, banyak hal-hal negatif terjadi, seperti tingginya hubungan seks di luar nikah, kehamilan yang tidak diinginkan, penularan virus HIV/AIDS dan sebagainya.

Dengan belajar tentang sex education, diharapkan remaja dapat menjaga organ-organ reproduksi pada tubuh mereka dan orang lain tidak boleh menyentuh organ reproduksinya khususnya bagi remaja putri.

BAGAIMANA CARA PENYAMPAIAN PENDIDIKAN SEKS YANG TEPAT ?

Belajar tentang seks berbeda dengan kita belajar tentang keterampilan yang lain. Misalnya kita belajar renang agar mengetahui tentang teknik berenang yang baik, namun belajar tentang seks bukanlah belajar bagaimana aktivitas seks yang baik, melainkan apa yang akan timbul atau dampak dari aktivitas seks tersebut.

Pembekalan tentang seks ini penting dan perlu sekali. Pengenalan atau pendidikan tentang seks, bisa dimulai dengan berdiskusi langsung tentang kesehatan reproduksi. Dengan cara yang lebih akrab atau curhat, mungkin siswa pun tidak perlu malu-malu lagi. Bisa juga dengan seringnya membuat sebuah seminar tentang seks dengan mengundang pakar yang bisa menjelaskan lebih detil lagi. Misalnya dokter atau psikolog, yang cakap dan paham dalam urusan gaya hidup remaja dan kesehatan reproduksi.

Ada beberapa sekolah yang sudah memberikan pelajaran tentang sex education yang disisipkan ke dalam pelajaran Biologi, Agama dan Bimbingan Konseling. Namun hanya mendapat bekal dari sekolah tentu tidak cukup. Komunikasi dari orang tua dan anak pun juga diperlukan. Dapat dikatakan bahwa tidak banyak remaja yang berani cerita tentangfirst kiss-nya ke ibu mereka. Kalau kita tanya di mana mereka bisa tahu tentang Love, Sex, and Dating, banyak yang menjawab bahwa mereka memperolehnya dari teman.

Sepertinya tidak hanya remaja saja yang berhak mendapatkan pengetahuan tentang seks dan gaya hidup remaja saat ini. Orangtua pun mesti mendapatkan pengetahuan tentang gaya hidup remaja saat ini, hal-hal apa saja yang sedang trend di kalangan remaja, sehingga dapat terjalin komunikasi yang terbuka antara orangtua dan anak. Karena bukan tidak mungkin, mereka yang tidak dekat atau jauh dari kontrol orang tualah yang lebih sering terjerumus ke hal-hal yang negatif.


Berikut ini adalah beberapa poin-poin dari topik / materi penting yang secara umum perlu diketahui anak, yang perlu disampaikan dalam sex education : (diunduh dari Edukasi Seks Sejak Dini), yaitu :

1. MENGENALKAN PERBEDAANLAWAN JENIS

Jelaskan bahwa Tuhan menciptakan laki-laki dan perempuan yang memiliki perbedaan jenis kelamin. Hal ini yang menyebabkan beberapa hal menjadi berbeda, seperti cara berpakaian, gaya rambut, cara buang air kecil. Terangkan bahwa anak laki-laki jika sudah besar akan jadi ayah dan anak perempuan akan men­jadi ibu. Tugas utama ayah adalah mencari nafkah, walaupun harus tetap memperhatikan keluarga. Adapun tugas utama ibu adalah mengatur rumah tangga dan kelu­arga. Namun, tidak menutup kemungkinan seorang ibu membantu ayah dalam mencukupi kebutuhan. Dengan demikian, anak bisa memahami peran jenis kelamin dengan baik dan benar.

2. MEMPERKENALKAN ORGAN SEKS

Caranya cukup mudah, misalnya dengan menggunakan boneka ataupun ketika mandi. Perkenalkan anak secara singkat organ tubuh yang dimiliki, seperti rambut, kepala, tangan, kaki, perut, serta jangan lupa penis dan va­gina. Terangkan juga fungsi dari anggota tubuh dan cara pemeliharaannya agar terhindar dari kuman penyakit.

3. MENGHINDARI ANAK DARI KEMUNGKINAN PELECEHAN SEKSUAL

Tegaskan pada anak bahwa alat kelamin tidak boleh dipertontonkan secara sembarangan. Tumbuhkan rasa malu pada anak, misalnya ketiika keluar dari kamar mandi hendaknya mengenakan pakaian atau handuk penutup. Selain itu, jika ada yang menyentuhnya, segera laporkan pada orang tua atau guru di sekolah. Anak boleh teriak sekeras-kerasnya dalam hal ini untuk melindungi dirinya.

4. INFORMASIKAN TENTANG ASAL-USUL ANAK

Untuk anak usia prasekolah, bisa diterangkan bahwa anak berasal dari perut ibu, misalnya sambil menunjuk perut ibu atau pada ibu yang sedang hamil. Sejalan dengan usia, anak boleh diterang­kan bahwa seorang anak berasal dari sel telur ibu yang dibuahi oleh sperma yang berasal dari ayah. Tekankan bahwa pembuahan boleh atau bisa dilakukan setelah wanita dan pria menikah.

5.PERSIAPAN MENGHADAPI MASA PUBERTAS

Informasikan bahwa seiring bertambahnya usia, anak akan mengalami perubahan dan perkembangan. Perubahan yang jelas terlihat adalah ketika memasuki masa pubertas. Anak perempuan akan mengalami menstruasi/haid, sedangkan anak laki-laki meng­alami mimpi basah. Hal ini menandai juga perubahan pada bentuk tubuh dan kualitas, misalnya bagian dada yang membesar pada wa­nita dan suara yang memberat pada seorang pria.

Penjelasan yang diberikan tentu menggunakan istilah tepat namun tetap dapat dipahami anak.

Orang tua dapat memberikan anak buku dengan topik pendidikan tentang seks. Bacalah bersama anak dan diskusikan apa yang telah dibaca. Hati-hati menonton acara televisi yang mungkin tidak sengaja berisi kasus-kasus perkosaan dan kekerasan seksual lainnya.

Oleh karena itu, orang tua harus peka untuk langsung mendiskusikannya dan menjelaskan secara baik, sebab akibat dari kasus tersebut. Yang terpenting di sini adalah meluangkan waktu, untuk menyampaikan pendidikan seks dengan santai dan cukup waktu. Perhatikan juga karakter anak dan rentang atensi yang dimiliki anak, sehingga anak tidak bosan atau jenuh. Gunakan media seperti gambar, buku, dan benda lain yang menarik minat anak dan buat semenarik mungkin.



Tujuan dari pendidikan seks juga disesuaikan dengan perkembangan usia, yaitu sebagai berikut : (diunduh dari Mengapa Pendidikan Seks Dianggap Tabu?)

1. Usia balita (1-5 tahun)
Memperkenalkan organ seks yang dimiliki seperti menjelaskan anggota tubuh lainnya, termasuk menjelaskan fungsi serta cara melindunginya.

2. Usia sekolah (6-10 tahun)
Memahami perbedaan jenis kelamin (laki-laki dan perempuan), menginformasikan asal-usul manusia, membersihkan alat genital dengan benar agar terhindar dari kuman dan penyakit.

3. Usia menjelang remaja
Menerangkan masa pubertas dan karakteristiknya, serta menerima perubahan dari bentuk tubuhnya.

4. Usia remaja
Memberi penjelasan mengenai perilaku seks yang merugikan (seperti seks bebas), menanamkan moral dan prinsip ‘say no‘ untuk seks pra nikah serta membangun penerimaan terhadap diri sendiri.

5. Usia pranikah
Pembekalan pada pasangan yang ingin menikah tentang hubungan seks yang sehat dan tepat.

6. Usia setelah menikah
Memelihara pernikahan melalui hubungan seks yang berkualitas dan berguna untuk melepaskan ketegangan dan stres.




PENDIDIKAN SEKS DI SEKOLAH

Pada dasarnya, pendidikan seks yang terbaik adalah yang diberikan oleh orangtua sendiri. Diwujudkan melalui cara hidup orangtua dalam keluarga sebagai suami-istri yang bersatu dalam pernikahan. Pendidikan seks ini sebaiknya diberikan dalam suasana akrab dan terbuka dari hati ke hati antara orangtua dan anak. Kesulitan yang timbul kemudian adalah apabila pengetahuan orangtua yang kurang memadai (secara teoritis dan objektif) menyebabkan sikap kurang terbuka dan cenderung tidak memberikan pemahaman tentang masalah-masalah seks kepada anak.

Melihat kenyataan tersebut, jelas keluarga membutuhkan pihak lain dalam melengkapi upaya pembelajaran alami terhadap hakikat seksualitas manusia. Pihak lain yang cukup berkompeten untuk menambah dan melengkapi pengetahuan orangtua, menjadi perantara antara orangtua dan anak dalam memberikan pendidikan seks adalah sekolah.

Tujuan pendidikan seks di sekolah seperti yang diungkapkan oleh Federasi Kehidupan Keluarga Internasional ialah : (diunduh dari Pendidikan Seks di Sekolah)
  • Memahami seksualitas sebagai bagian dari kehidupan yang esensi dan normal.
  • Mengerti perkembangan fisik dan perkembangan emosional manusia.
  • Memahami dan menerima individualitas pola perkembangan pribadi.
  • Memahami kenyataan seksualitas manusia dan reproduksi manusia.
  • Mengkomunikasikan secara efektif tentang pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan seksualitas dan perilaku sosial.
  • Mengetahui konsekuensi secara pribadi dan sosial dari sikap seksual yang tidak bertanggung jawab.
  • Mengembangkan sikap tanggung jawab dalam hubungan interpersonal dan perilaku sosial.
  • Mengenal dan mampu mengambil langkah efektif terhadap penyimpangan perilaku seksual.
  • Merencanakan kemandirian di masa depan, sebuah tempat dalam masyarakat, pernikahan dan kehidupan keluarga.



Materi pendidikan seks yang diberikan di sekolah sesuai dengan jenjang pendidikanadalah sebagai berikut :

Sekolah Dasar (SD) –> Terutama Kelas 5-6 SD (memasuki usia remaja)
  • Keterbukaan pada orang tua.
  • Pengarahan akan persepsi mereka tentang seks bahwa hal tersebut mengacu pada ‘jenis kelamin’ dan bukan lagi tentang hal-hal di luar itu (hubungan laki-laki dan perempuan; proses membuat anak; dsb.).
  • Perbedaan antara laki-laki dan perempuan.
  • Pengenalan bagian tubuh, organ, dan fungsinya.
  • Memakai bahasa yang baik dan benar tentang seks à menggunakan bahasa ilmiah, seperti ‘Penis’, ‘Vagina’.
  • Pengenalan sistem organ seks secara sederhana.
  • Anatomi sistem reproduksi secara sederhana.
  • Cara merawat kesehatan dan kebersihan organ tubuh, termasuk organ seks/organ reproduksi.
  • Mengajarkan anak untuk menghargai dan melindungi tubuhnya sendiri.
  • Proses kehamilan dan persalinan sederhana.
  • Mempersiapkan anak untuk memasuki masa pubertas.
  • Perkembangan fisik dan psikologis yang terjadi pada remaja.
  • Ciri seksualitas primer dan sekunder.
  • Proses terjadinya mimpi basah.
  • Proses terjadinya ovulasi dan menstruasi secara sederhana.
  • Memberikan pemahaman bagi para siswa mengenai pendidikan seksual agar siswa dapat memiliki sikap positif dan perilaku yang bertanggung jawab terhadap kesehatan reproduksinya secara umum.

Sabtu, 10 November 2012

Pentingnya Menjaga Kebersihan Tubuh


Tidak hanya orang dewasa yang harus menjaga kebersihan. Anak-anak pun sedari kecil juga harus dibiasakan untuk menjaga kebersihan. Namun, melatih anak untuk menjaga kebersihan terutama tubuhnya sendiri ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Sejak kecil bahkan balita, anak harus dilatih untuk menjaga kebersihan tubuhnya, mulai dari kebersihan kaki, tangan, gigi, hidung, telinga, rambut, sampai kuku-kukunya. Memang, dibutuhkan kesabaran orang tua untuk melatihnya. Kalau tidak dilatih, anak akan manja, tak jarang sampai besar tetap melibatkan orang tua untuk mandi dan membersihkan tubuhnya. Tentu ingin anak mandiri bukan?

Melatih Anak Menjaga Kebersihan Tubuh

Tubuh yang bersih tentu membuat anak terlihat rapi, sehat, dan jauh dari penyakit. Oleh karena itu, ada baiknya Anda melatih anak menjaga kebersihan tubuhnya dengan cara-cara sederhana, misalnya sebagai berikut:
  1. Latih anak untuk selalu mandi 2 kali sehari, dan kenalkan macam-macam alat mandi, supaya dia bisa menggunakan sendiri, mulai dari sabun, sampo, sikat gigi, gayung, dan lain-lain.
  2. Biasakan anak mencuci tangan dan kaki setelah bermain di luar rumah.
  3. Wajibkan anak untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah makan.
  4. Beri penjelasan kepada anak untuk rajin menggosok gigi, dan latih menggunakan gosok gigi sendiri.
  5. Jadwalkan anak Anda untuk memotong kuku dan membersihkan telinga dua kali seminggu.
  6. Ingatkan dan latih untuk keramas dan membersihkan rambutnya 3 kali dalam seminggu.
Hal-hal sederhana di atas dapat Anda lakukan untuk melatih kedisiplinan anak atau balita Anda dalam menjaga kebersihan tubuhnya. Saat usianya masih kecil, tentu Anda harus selalu mendampingi mereka dalam membersihkan tubuhnya. Namun, yakinlah lama-kelamaan anak akan terbiasa dan cinta kebersihan tubuhnya.

Kalau sudah begitu, anak pun akan selalu rapi, sehat, dan bersih. Anda tak perlu mengejar-ngejar dan memaksanya mandi, atau gosok gigi. Tanpa Anda suruh, anak yang terbiasa dilatih menjaga kebersihan tubuhnya tentu tidak betah jika tubuhnya kotor. Orang tua mana sih yang tidak ingin anaknya sehat dan bersih karena rajin menjaga kebersihan tubuhnya sendiri?

Jumat, 09 November 2012

Senam Lantai Roll Depan (Guling Depan)

Olah raga Senam Lantai khususnya pada roll depan mungkin sangat mudah dilakukan dan juga mengasyikan bagi sebagian orang, namun dibalik itu semua apabila dilakukan tanpa teknik gerakan yang benar maka akan membahayakan keselamatan kita maupun orang disekitar kita. Oleh karena hal tersebut, pada kesempatan kali ini saya ingin sedikit berbagi informasi mengenai teknik atau cara melakukan gerakan roll depan dengan benar yang tidak membahayakan keselamatan seseorang.
Sebelum melakukan gerakan inti rol depan alangkah lebih baiknya atau diajurkan untuk melakukan gerakan pemanasan dan pelemasan terlebih dahulu, ini ditujukan untuk mengantisipasi terjadinya cidera pada tubuh kita. Tidak hanya pada senam lantai saja yang dianjurkan untuk melakukan gerakan pemanasan sebelum kegiatan inti tapi semua cabang olah raga juga wajib melakukan  gerakan pemanasan sebelum mengarah atau melakukan kegiatan inti. Pada dasarnya pemanasan dan pelemasan dilakukan secara sistematis dan menjurus atau mengarah kepada gerkan/kegiatan inti. Gerakan penamasan itu sendiri dapat dilakukan dengan bermain ataupun dengan cara streaching dan untuk senam lantai memang dianjurkan dengan cara streacing. Ada beberapa keuntungan ketika kita melakukan gerakan pemanasan sebelum berolahraga, diantaranya yaitu siapnya otot ketika sudah melakukan gerakan/kegiatan inti, otot tidak kaku, detak jantung stabil, meningkatkan suhu tubuh, mencegah resiko cidera , kita lebih percaya diri dan siap melakukan gerakan, dan lain-lain.

  • Berikut merupakan beberapa contoh gerakan pemanasan ( streacing ) untuk Roll Depan :
  1. Berdiri tegak kedua tangan di taruh di bawah dahi kemudian tarik keatas sampai kepala menghadap keatas.
  2. Kepala menunduk dengan kedua tangan di taruh diatas kepala kemudian di tekan kebawah.
  3. Kepala menoleh kesamping kiri kemudian telapak tangan kanan menekan dagu dan sebaliknya.
  4. Mematahkan leher ke arah kanan / kiri dan tangan kiri di atas kepala menarik dengan telapak tengan secara berlahan.
  5. Lengan kanan menyelinap ke tangan kiri / menyelinap di depan dada, kemudian tangan kiri menekan lengan kanan yang lurus di depan dada sampai otot bahu terasa tertarik.
  6. Lengan kanan di tekuk di belakang kepala kemudian tangan kiri menyentuh siku dan di tarik hingga otot bahu terasa  tertarik dan sebaliknya.
  7. Salah satu kaki di angkat ke atas dan ditekuk sambil ditahan dengan kedua tangan, dilakukan secara bergantian kanan kiri.
  8. Kaki di tekuk kebelakang dengan di tahan tangan, dilakukan secara bergantian kanan kiri.
  9. Kaki diagkat lurus kedepan dengan ditahan tangan, dilakukan secara bergantian kanan kiri.
  10. Posisi kuda – kuda kedua tangan memeggang kedua lutut sambil menekan, selanjutnya badan serong kanan dan kiri.

  • Uraian teknik roll depan;
Perkenaan Badan : tangan → tengkuk → punggung → pinggul → kaki


1.      Sikap awal dengan berdiri tegak, kaki rapat, dan pandangan ke depan ke arah matras. Kemudian mengangkat salah satu tangan yang menandakan kalau pemain siap melakukan gerakan.

2.      Gerakan kedua yaitu pemain menempelkan kedua tengannya ke matras dengan posisi badan membungkuk dan pandangan ke arah bawah belakang. Kemudian secara perlahan badan diturunkan.

3.      Gerakan selanjutnya adalah gerakan sebelum mengguling yaitu dengan menempelkan tengkuk ke matras dengan bantuan kedua tangan menahan dan mengatur keseimbangan disamping badan, setelah itu dorong dan rebahkan badan ke arah depan.
4.      Gerakan selanjutnya yaitu gerakan saat mengguling dimana pada gerakan ini kaki ditekuk dan disarankan agar tubuh tetap rileks serta pandangan mata jauh ke depan.

5.      Gerakan terakhir yaitu saat berdiri dimana pada gerakan ini kedua kaki diluruskan, kemudian kedua tangan diangkat lurus ke atas (menandakan sudah berhasil) dan pandangan tetap lurus ke depan. Pada akhir gerakan pemain kembali ke sikap awal.
Untuk lebih jelasnya, langsung saja lihat video berikut ini :

gerakan roll depan
Catatan : setelah mempraktikkan roll janganlah langsung duduk diam dan kaki di tekuk, akan tetapi alangkah lebih baiknya digunakan untuk jalan – jalan biasa agar detak jantung kembali normal terlebih dahulu kemudian setelah itu barulah istirahat...

Demikian,, semoga bermanfaat....

Manfaat dan Kelebihan Permainan Tradisional


Permainan tradisional sangatlah populer sebelum teknologi masuk ke Indonesia. Dahulu, anak-anak bermain dengan menggunakan alat yang seadanya. Namun kini, mereka sudah bermain dengan permainan-permainan berbasis teknologi yang berasal dari luar negeri dan mulai meninggalkan mainan tradisional. Seiring dengan perubahan zaman, pPermainan tradisional perlahan-lahan mulai terlupakan oleh anak-anak Indonesia. Bahkan, tidak sedikit dari mereka yang sama sekali belum mengenal permainan tradisional.

Permainan tradisional sesungguhnya memiliki banyak manfaat bagi anak-anak. Selain tidak mengeluarkan banyak biaya, permainan –permainan tradisional sebenarnya sangat baik untuk melatih fisik dan mental anak. Secara tidak langsung, anak-anak akan dirangsang kreatifitas, ketangkasan, jiwa kepemimpinan, kecerdasan, dan keluasan wawasannya melalui permainan tradisional. Para psikolog menilai bahwa sesungguhnya mainan tradisional mampu membentuk motorik anak, baik kasar maupun halus. Salah satu permainan yang mampu membentuk motorik anak adalah dakon. Motorik halus lebih digunakan dalam permainan ini. Pada permainan ini pemaindituntut untuk memegang biji secara utuh sembari meletakkannya satu-satu di kotakkannya dengan satu tangan.

Selain itu, permainan tradisional juga dapat melatih kemampuan sosial para pemainnya. Inilah yang membedakan permainan tradisional dengan permainan modern. Pada umumnya, mainan tradisional adalah permainan yang membutuhkan lebih dari satu pemain.Permainan galasin misalnya. Kemampuan sosial sangat dilatih pada permainan ini. Inti permainannya adalah menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir secara bolak-balik, dan untuk meraih kemenangan seluruh anggota grup harus secara lengkap melakukan proses bolak-balik dalam area lapangan yang telah ditentukan. Pada permainan trdisional kemampuan anak untuk berempati dengan teman, kejujuran, dan kesabaran sangat dituntut dalam mainan tradisional. Hal ini sangat berbeda dengan pola permainan modern. Kemampuan sosial anak tidak terlalu dipentingkan dalam permainan modern ini, malah cenderung diabaikan karena pada umumnya mainan modern berbentuk permainan individual di mana anak dapat bermain sendiri tanpa kehadiran teman-temannya. Sekalipun dimainkan oleh dua anak, kemampuan interaksi anak dengan temannya tidak terlalu terlihat. Pada dasarnya sang anak terfokus pada permainan yang ada di hadapannya. Mainan modern cenderung bersifat agresif, sehingga tidak mustahil anak bersifat agresif karena pengaruh dari mainan ini.

Permainan tradisional biasanya dibuat langsung oleh para pemainnya. Mereka menggunakan barang-barang, benda-benda, atau tumbuhan yang ada di sekitar para pemain. Hal itu mendorong mereka untuk lebih kreatif menciptakan alat-alat permainan. Selain itu, permainan tradisional tidak memiliki aturan secara tertulis. Biasanya, aturan yang berlaku, selain aturan yang sudah umum digunakan, ditambah dengan aturan yang disesuaikan dengan kesepakatan para pemain. Di sini juga terlihat bahwa para pemain dituntut untuk kreatif menciptakan aturan-aturan yang sesuai dengan keadaan mereka.

Meskipun permainan tradisional sudah jarang ditemukan, masih ada beberapa anak-anak Indonesia di daerah-daerah terpencil yang memainkan permainan ini. Bahkan, permainan tradisional juga digunakan oleh para psikolog sebagai terapi pengembangan kecerdasan anak. Melihat banyaknya manfaat yang ada dalam permainan tradisional, tidak ada salahnya jika kita melestarikan dan memperkenalkan kembali permainan tradisional kepada generasi muda Indonesia dan dunia sebagai bentuk kepedulian anak bangsa kepada warisan budaya Indonesia.

Sikap Tubuh Yang Baik dan Benar

Sebagai manusia sudah sepantasnya kita besyukur atas anugerah Tuhan yang Maha Esa karena kita sejak lahir diberikan kesempurnaan oleh-Nya. Kita sejak lahir telah dianugerahi tubuh yang terdiri dari ribuan komponen yang menyusunnya, salah satu komponen yang paling berpengaruh terhadap kesempurnaan manusia adalah adanya rangka. Rangka berfungsi untuk menguatkan dan menegakan tubuh, menentukan bentuk tubuh, tempat melekatnya otot, dan melindungi bagian-bagian tubuh yang penting. Apabila rangka terawat dengan baik maka gerak dan akifitas kita akan baik dan kita akan merasakan nyaman ketika bergerak/beraktifitas. Oleh karena itu sudah sepantasnya kita sebagai manusia harus dapat memelihara dan merawat rangka dengan baik sebagai bentuk tanggung jawab kita sebagai manusia yang diberikan tubuh untuk terus dirawat dan dijaga. Untuk itu saya disini ingin sedikit berbagi tentang pentingnya melakukan sikap tubuh yang baik dan benar sehingga harapannya anak-anak dapat memahami posisi dn sikap tubuh yang baikk dan benar untuk mencegah terjadinya gangguan-gangguan pada tulang.

Berikut adalah contoh sikap Tubuh yang benar dan salah :









     
       sikap berdiri yang salah                                        Sikap berdiri yang benar












       Sikap duduk yang salah                                         Sikap duduk yang benar


Kebiasaan-kebiasaan yang tidak baik saat melakukan suatu kegiatan akan mempengaruhi pertumbuhan tulang atau rangka tubuh. Misalnya, posisi membaca, menulis, dan duduk. Sikap tubuh yang,salah ketika duduk, berdiri, tidur, atau ketika membawa beban yang terlalu berat dapat menyebabkan gangguan pada tulang belakang. Beberapa gangguan pada tulang belakang adalah sebagai berikut.


a. Skoliosis

Skoliosis, yaitu tulang belakang membengkok ke kiri atau ke kanan. Penyebabnya adalah sering membawa beban yang terlalu berat pada salah satu sisi anggota gerak atau pada bahu.


b. Kifosis




Kifosis, yaitu tulang belakang membengkok ke belakang. Penyebabnya adalah kebiasaan duduk membungkuk atau sering membawa beban yang terlalu berat di punggung.

c. Lordosis 


Lordosis, yaitu tulang belakang membengkok ke depan. Penyebabnya mungkin karena terjatuh saat masih kecil atau duduk terlalu condong ke depan. Untuk menghindari akibat buruk dari sikap tubuh yang salah, maka kamu harus membiasakan sikap tubuh yang benar. Misalnya, punggung selalu dalam posisi tegak ketika duduk, berdiri, atau ketika mengangkat beban. Tekuklah lutut jangan menekuk punggung. Saat membawa beban, seimbangkan antara beban sebelah kiri dan kanan.

PENYAKIT YANG MERUSAK RANGKA :

Pada proses pertumbuhannya, terkadang tulang mengalami gangguan atau hambatan. Gangguan atau penyakit yang dapat menyerang tulang, antara lain polio, rakitis, osteoporosis, dan rematik.

a. Polio

Penderita polio akan mengalami kelumpuhan sehingga lama-kelamaan tulangnya akan mengecil. Penyakit polio dapat dicegah dengan pemberian vaksin polio. Pemberian vaksin biasanya dilakukan melalui mulut pada saat anak berusia di bawah lima tahun.

b. Rakitis
                              
Rakitis merupakan suatu penyakit yang mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan tulang. Penyakit ini timbul karena penderita kekurangan vitamin D dan sinar matahari pagi. Orang yang menderita penyakit rakitis memiliki tulang kaki yang lemah dan biasanya berbentuk X atau O karena tidak dapat menahan berat tubuh.

c. Osteoporosis
Osteoporosis atau tulang keropos merupakan penyakit yang menyebabkan tulang mudah retak atau patah. Penyakit ini biasanya menyerang orang lanjut usia, terutama perempuan. Penyebab osteoporosis adalah tubuh kekurangan zat kapur (kalsium). Untuk mencegak osteoporosis, kamu perlu mengonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin D dan kalsium seperti ikan dan susu.

d. Rematik

Rematik merupakan penyakit yang menyebabkan rasa nyeri pada persendian. Persendian yang biasa terkena adalah persendian kaki, tangan, dan siku. Rasa nyeri kadang disertai pembengkakan sendi. Jika tidak segera diobati, penyakit ini dapat mengakibatkan komplikasi yang berbahaya, misalnya jantung. Komplikasi merupakan penyakit yang timbul kemudian karena penyakit yang ada tidak diobati.

Kamis, 08 November 2012

Bahaya Merokok


Bahaya Merokok Bagi Kesehatan Tubuh Kita

Zaman sekarang ini sudah tidak asing lagi bagi kita saat melihat rokok, tidak hanya orang dewasa, bahkan anak-anak masih dibawah umur pernah kedapatan sedang merokok. Tahukah kalian tentang bahaya merokok bagi tubuh kalian? Mas imankikuk akan memberitahukan segala keburukan yang ada pada rokok, baca uraiannya dibawah ini.

Bagi kalian yang beragama islam, rokok ternyata masih dalam pro-kontra tentang haram atau tidaknya. Bagi sebagian ulama, ada yang menyatakan hukum merokok adalah makruh, sedangkan beberapa ulama lain menyatakan bahwa merokok hukumnya haram. Namun terlepas dari itu, walaupun 'katanya' merokok memiliki manfaat tersendiri, namun bagi mas imankikuk berpendapat merokok itu lebih besar mudharat dan kerugiannya daripada manfaatnya.

Tentang bahaya rokok pada umumnya menurut mas imankikuk sudah banyak orang yang tahu. Apalagi bagi orang yang tiap hari menghisap rokok, sebab dalam setiap bungkus rokok terdapat tulisan tentang bahaya rokok yang berbunyi seperti ini : MEROKOK DAPAT MENYEBABKAN KANGKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI DAN GANGGUAN KEHAMILAN DAN JANIN.Tapi anehnya, meski pada bungkus atau kemasan rokok sudah tercantum tulisan tentang bahaya rokok yang sangat menakutkan, tetap saja banyak orang-orang yang merokok. Peringatan ini dianggap sebagai peringatan kecil belaka.



Kandungan Dalam Rokok



Tahukah kalian, dalam Rokok mengandung lebih dari empat ribu zat-zat dan dua ribu diantaranya telah dinyatakan berdampak tidak baik bagi kesehatan kita. Di antaranya adalah bahan radioaktif(polonium-201) dan bahan-bahan yang digunakan di dalam cat (acetone)pencuci lantai (ammonia)ubat gegat (naphthalene)racun serangga (DDT)racun anai-anai (arsenic)gas beracun (hydrogen cyanide) yang digunakan di “kamar gas maut” bagi pesalah yang menjalani hukuman mati, serta masih banyak lagi. Dan zat pada rokok yang paling berbahaya adalah Tar,Nikotin dan Karbon Monoksida. Tar mengandung kurang lebih empat puluh tiga bahan yang menjadi penyebab kanker atau yang disebut dengan karsinogen. Nikotin mempunyai zat dalam rokok yang dapat menyebabkan ketagihan, ini yang menyebabkan para pengguna rokok sulit sekali untuk berhenti merokok. Nikotin merupakan zat pada rokok yang beresiko menyebabkan penyakit jantung, 25 persen dari para pengidap penyakit jantung disebabkan oleh kegiatan merokok. Jadi mulai sekarang jangan pernah mencoba untuk merokok !!!

Teknik Dasar Renang Untuk Anak dan Pemula

Sebelum memulai mempelajari gaya-gaya renang, hendaknya kita terlebih dahulu memahami bentuk-bentuk pengenalan air. Hal ini sangat di perlukan terutama bagi mereka yang kurang berani masuk air atau anak-anak yang berumur di bawah 10 tahun. Dari pengalaman telah membuktikan, bahwa cara ini ternyata dapat menolong yang mempelajari gaya-gaya renang pertandingan untuk dapat lebih menguasai gerakan-gerakan dasarnya. Pada saat pengenalan air, dapat di berikan 3 hal penting yaitu:
1. Pernafasan
2. Meluncur
3. Mengapung
Ketiga hal tersebut di atas, bila dijadikan landasan untuk membimbing seseorang belajar dengan baik.

  • Pernafasan
Bagi mereka yang awam, untuk mengambil udara di atas permukaan air dan kemudian masuk permukaan air kemudian membuang sisa-sisa pembakaran melalui mulut dan hidung memang tidak mudah. Terutama kebiasaan kita sehari-hari sangat mempengaruhi hal itu. Namun bisa kita berikan latihan-latihan yang teratur, dalam tempo yang relatif tidak lama hal semacam itu mudah untuk di kuasai dengan baik.
Beberapa bentuk pernafasan dapat di berikan sebagai berikut:
Sebelum masuk air, cobalah didarat dengan melatih irama mengambil nafas melalui mulut dan mengeluarkan sisa pembakaran melalui hidung, hingga irama ini bisa di kerjakan secara otomatis.
Kemudian setelah bisa di kerjakan hal di atas, cobalah cara di kerjakan di tempat/di kolam dangkal atau kolam renang yang memungkinkan seseorang dapat berdiri. Ambilah udara melalui mulut kemudian tutup mulut dan masukan bagian muka ke permukaan air, setelah beberapa saat secara perlahan buanglah sisa pembakaran itu melalui hidung. Kerjakanlah secara berulang-ulang dan kalau memungkinkan mencapai 50-100 kali ulangan, dimana dengan jumlah itu di harapkan gerakannya bisa di kerjakan secara otomatis dan terbiasa. Bagi mereka yang sulit untuk mengambil udara melalui mulut dan membuang melalui hidung, untuk sementara dapat di kerjakan dengan bantuan hidung. Namun cara ini bila sudah menguasai irama pernafasan yang sebenarnya, hendaknya ditinggalkan, oleh karena cara itu sering berakibat mengisap air melalui hidung.
Latihan pernafasan ini dapat ditingkatkan dengan memperlama waktu ketika bagian muka berada di bawah permukaan air, setelah jarak waktu di tempuh lanjutkan dengan membuang sisa pembakaran secara perlahan sebelum naik keatas permukaan air. Misalnya ketika di bawah permukaan air diharuskan berhitung hingga 10, kemudian membuang sisa pembakaran dan selanjutkan naik keatas permukaan air untuk mengambil udara kembali.
Cara yang sama dapat dikerjakan menggunakan papan latihan, dimana dengan sikap membungkuk dan kedua kaki tetap pada sikap berjalan di dasar kolam, kemudian kedua tangan memegang papan latihan dikedua ujungya. Lakukan cara-cara diatas sambil berjalan atau diam ditempat.

  • Meluncur
Langkah berikutnya setelah menguasai cara bernafas, dapat dilanjutkan dengan latihan meluncur. Latihan ini di perlukan teristimewa untuk melatih keseimbangan tubuh di air. Tidak sedikit yang belajar renang, karena tidak menguasai keseimbangan tubuh tenggelam dan tidak mampu berdiri di kolam renang, meskipun kolam dangkal.

Latihan meluncur bisa dikerjakan sebagai berikut:
Berdirilah diatas di tepi kolam dengan sikap membelakang dinding kolam dan salah satu kaki /telapaknya berada menempel pada dinding untuk siap menolak. Lurus kedua lengan diatas kepala dengan ibu jari saling berkaitan satu sama lain.tundukan tubuh dengan berusaha ujung jari ujung lebih dahulu tiba diatas permukan air, serentak dengan tibanya kedua tangan diatas permukan air, kaki yang menempel pada dinding mendorong hingga tubuh terdorong ke depan, di saat luncuran berjalan hindarkan mengambil sikap berdiri sebelum titik luncurnya menurun dan kemudian berhenti, dan sebagai akibatnya kedua kaki secara otomatis turun hingga dapat berdiri. Apa bila saat meluncur dengan kecepatan tinggi turun dengan tiba-tiba untuk berdiri. Apabila saat meluncur dengan kecepataan tinggi turun dengan tiba-tiba untuk berdiri, banyak terjadi justru yang melakukan tidak mampu berdiri.
Cara yang sama dapat dilakukan dengan meluncur dari tengah-tengah kolam dangkal. Setelah luncuran habis, kemudian berdiri dan lakukan berulang-ulang hingga membawa tubuh menepi.
Latihan meluncur ini dapat dikembangkan hingga kedua belah kaki mampu menempel kedinding kolam, dan sikap ini hanya dapat dilakukan kalau yang belajar sebelum meluncur terlebih dahulu masuk kebawah permukaan air dalam sikap telungkup, hingga kedua kaki memungkinkan untuk menolak. Latihan-latihan bisa dikerjakan secara berulang-ulang hingga mampu rilek dan terhindar dari rasa tegang yang sering berakibat tubuh memutar.

  • Terapung
Posisi terapung sebenarnya tidak hanya dapat dilakukan dalam satu sikap saja, tetapi banyak posisi yang bisa dilakukan supaya tubuh dapat terapung diatas permukaan air.
Sikap ini pada prinsipnya dapat dilakukan, merupakan perwujudan dari pemindahan pusat titik berat (Centra of Gravty) dan pusat titik apung (Centra of Buoyancy) disaat tubuh terapung. Baik didarat maupun di udara, seseoran dapat membalik ataupun memutar dengan menggunakan pusat titik berat. Di air bagaimanapun bagian dada adalah merupakan titik apung. Pusat titik berat seseorang disaat sikap telentang secara horizontal dengan kedua tangan berada di samping tubuh, ini merupakan pusat dari seluruh titik berat berada dilokasi pinggul. Sejak segmen tubuh mempunyai perbedaan berat, maka jarak dari tiap segmen dari pusat titik berat pada tubuh berperan menentukan secara pasti lokasi atau letak dimana pusat titik berat.
Bilamana seseorang pada sikap telentang secara horizontal, maka titik berat cenderung bergerak diatas segmen tubuh dan secara individu menarik kearah bawah. Daya apung air akaan mendorong setiap segmen horizontal, bila titik berat spesifik tiap bagian kurang dari 1.0.


Beberapa segmen tubuh mungkin lebih terapung disbanding lainya. Seperti tangan merupakan segmen yang muda terapung, lain halnya dengan kaki adalah bagian dari struktur tubuh yang berat dan tidak mudah terapung terutama daya apung pada air diarahkan langsung kepada bagian dada atau disebut dengan pusat dari titik apung tubuh. Udara pada paru-paru digunakan untuk daerah dada. Dengan demikian struktur otot umumnya menjadi bagian yang ringan dari tubuh dan akibatnya dada akan cenderung terapung ke atas.
Kurangnya gerak apung terjadi hanya ketika pusat dari titik apung dalam meluruskan langsung diatas pusat titik berat. Dengan seseorag dari rata-rata membentuk dua pusat adalah saat meluruskan dalam posisi agak pararel keatas permukaan air, rata-rata seseorang mempunyai banyak lokasi berat tubuh. Pada posisi ini di air, rata-rata seseorang mempunyai banyak lokasi berat tubuh yaitu pada paha, kaki, kepala dan pahu.

Kekuatan titik berat tarikan paha [pusat titik berat] dan kaki kearah bawah. Kekuatan apung dari gerakan air ketika menekan kearah atas, diatas bagian dada [pusat titik apung]. Ini merupakan lawan kekuatan yang menjadi penyebab tubuh beraksi seperti orang berjalan dengan mmenjaga keseimbangan tubuh agar tidak terjatuh, tubuh mulai memutar kearah depan ketika paha dan kaki bergerak kearah bawah. Apa bila pusat titik berat pada rongga tulang panggul dapat berputar di bawah pusat titik apung pada dada, dan seseorang akan dapat terapung dengan tidak bergerak.

Bagaimana seperti kaki tengelam sepanjang rotasi atau berputar dari bagian depan tubuh itu, kearah bawah menambah daya gerak dan ini menambah percepatan dari kaki ditambah beratnya. Sebabnya tubuh bisa merendam, sejak kekuatan apung ini tidak cukup mampu untuk mengatasi kekuatan dari titik berat dan gerakan kearah bawah dari kaki. Ini cenderung atau gejala untuk kaki dapat menarik seluruh tubuh dibawah air.
Orang yang belajar, bisa di air dengan sikap bahu dalam, bisa kepala di baringkan ke belakang dimana punggung dan telapak tangan keluar dari bahu, air akan mulai mendorong tubuh selain beberapa dorongan .
Selain beberapa dorongan, kaki akan naik pada posisi apung yang normal.
Sikap terapung dapat di pelajari salah satu dari 3 posisi. Apakah horizontal, diagonal atau vertical. Dengan terapung dan mengurangi gerak pada sikap vertical atau posisi diagonal dapat banyak mempelajari terapung dengan sikap horizontal dengan mengganti-ganti posisi tangan dan ka

 

 

 

 

 

 

2. Gaya Bebas

  • Posisi Tubuh di Permukaan Air
Posisi tubuh di permukaan air memegang peranan penting untuk menguasai satu bentuk gerakan dan latihan untuk dimulai dari:
a. Berdiri di dasar kolam, kedua kaki rapat dan menghadap kepinggir kolam.
b. Tekuk kedua lutut sehingga dagu sejajar dengan permukaan air.
c. Satu tangan berpegang dipinggir kolam atau pada stang dan satu tangan lagi menempel pada dinding kolam bagian bawah dengan jari-jari dibuka serta jaraknya dengan tangan yang berpenggangan di atas lebih kurang 30 cm (jari-jari tangan yang menempel pada dinding kolam menghadap ke bawah).
d. Dengan menarik tangan yang berpegangan pada pinggir/stang dan menumpu dengan tangan yang berpegang pada dinding kolam kedua kaki diangkat lurus kepermukaan air dan kepala di turunkan sehingga muka masuk kedalam air dan akhirnya kepala, badan, serta kedua kaki termasuk jari-jari kaki sejajar dengan permukaan air.

  • Gerakan Kaki
Setelah tubuh sejajar dengan permukaan air, selanjutnya latihan gerakan kaki dilakukan sebagai berikut:
a. Tekankan salah satu kaki kearah dasar kolam, dengan sumbu gerakan pada persendian pangkal pangkal paha.
b. Pada saat menekan diikuti dengan cambukan punggung kaki.
c. Lakukan gerakan di atas dengan bergantian kaki kiri dan kaki kanan dalam bidang vertikal.
d. Dalam melakukan gerakan kaki yang harus mendapat perhatian adalah:
- Tungkai bawah tidak ditekukan, melainkan tertekuk dan untuk itu usahakan memperkecil sudut lutut.
- Telapak kaki harus menghadap ke atas/sejajar dengan permukaan air.
- Gerakan tidak kaku
- Gerakan seluruhnya dilakukan didalam air

Meluncur dengan gerakan kaki
Urutan latihan meluncur dengan gerakan kaki:
a. Berdiri, satu kaki bertumpu di dasar kolam, kaki yang satu bertumpu di dinding kolam.Angkat kedua tangan lurus keatas, lengan bagian atas menempel pada telinga. Ibu jari saling berkaitan, jari-jari tangan lurus kedepan.
b. Condongkan badan sehingga tubuh bagian atas sejajar dengan permukaan air.
c. Angkat tumit yang bertumpu di dasar kolam sehingga badan akan terdorong kedepan, dan dilanjutkan dengan dorongan kaki yang bertumpu pada dinding kolam.
d. Setelah tubuh membentuk posisi lurus atau sejajar dengan permukaan air, lakukan gerakan kaki, kedua tangan tetap lurus ke depan.

Latihan gerakan kaki selain dilakukan dengan berpegangan pada pinggir kolam dapat pula dilakukan dengan berpegangan pada tangan atau bahu teman dan alat bantu lainnya.


  • Gerakan Lengan
Latihan gerakan lengan gaya bebas dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:
a. latihan di dalam kolam dengan posisi berdiri.
b. Latihan dipinggir kolam dengan satu tangan berpegangan pada sisi kolam.
c. Latihan dengan bantuan teman.
d. Dan latihan tangan ini dapat dilakukan di darat.
Pelaksanaan latihan
a. Berdiri di dalam kolam dengan kedua kaki dibuka selebar bahu.
b. Bongkokan badan sejajar dengan permukaan air.
c. Luruskan kedua tangan kedepan dengan jari-jari rapat.
d. Lakukan gerakan tangan sebagai berikut:
d.1. Tarik salah satu tangan, tangan yang satu tetap lurus kedepan.
d.2. Tarik sejajar kepertenganhan dada dengan tungkai tangan membentuk ± 90 derajat, ujung jari-jari rapat.
d.3. Setelah tarikan berada dibawah pusar, dorongkan tangan kearah luar badan berakhir pada sisi paha.
d.4. Angkat siku setinggi mungkin mendekati telinga dalam keadaan rilek.
d.5. Gerakan tungkai tangan atas ke arah depan, kembali keposisi gerakan awal.
d.6. Lakukan latihan itu berulang kali, kemudian latihlah tangan yang satu.
meluncur dengan melakukan gerakan lengan
Urutan latihan meluncur dengan gerakan lengan sebagai berikut:
a. Bentuk sikap meluncur seperti pada latihan gerakan kaki sambil meluncur.
b. Condongkan badan sehinggan sejajar dengan permukaan air.
c. Angkat tumit yang bertumpu didasar kolam sehingga badan akan terdorong ke depan, dan dilanjutkan dengan dorongan kaki yang bertumpu di pinggir kolam.
d. Setelah tubuh membentuk posisi sejajar dengan permukaan air, lakukan gerakan tangan, sedang kedua kaki tetap pasif.

  • Latihan Pengambilan Nafas
Latihan pengambilan nafas dapat dilakukan dalam beberapa posisi:
a. Berdiri di dalam kolam
b. Berdiri di sisi kolam
c. Sambil berjalan di dalam klam
Pelaksanaan Latihan
a. Berdiri kaki dibuka selebar bahu, badan dibongkokan sehingga membentuk garis lurus sejajar permukaan air.
b. Luruskan kedua tangan kedepan
c. Masuka muka kedalam air sebatas bagian depan kepala
d. Putarkan kepala dengan sumbu putar ruas-ruas tulang leher
e. Keluarkan mulut sedikit diatas permukaan air
f. Ambil/hirup udara sebanyak mungkin
g. Putarkan kembali kepala sehingga muka menghadap kedasar kolam
h. Buanglah/hembuskan udara di dalam air
i. Latihan ini dikerjakan berulang-ulang kali


Hal yang perlu diperhatikan:
Untuk mempermudah pengambilan udara pada saat kepala diputar pandangan di arahkan ke ujung bahu atau di bawah ketiak. Mengambil nafas pada gaya bebas kepala dan dagu tidak diangkat ke arah depan.mengambil nafas menoleh kekiri kekanan diperbolehkan.
Gambar 6. Cara Pengambilan Nafas Gaya Bebas

  • Latihan Koordinasi
Untuk mendapatkan bentuk gerakan yang baik dan sempurna dilakukan dengan mengkoordinasikan bertuk-bentuk gerakan yang telah dipelajari pada bagian terdahulu, pelaksanaannya dilakukan sebagai berikut:
a. Badan sejajar dengan permukaan air dengan keadaan rilek
b. Gerakan kaki bergantian ke atas ke bawah dalam bidang vertikal dengan tidak terputus-putus
c. Lengan kanan berada di depan, tangan kiri melakukan tarikan dengan siku menyudut
d. Tarikan tangan kiri sebatas pusar, kemudian dorong kearah luar sisi badan dan berakhir di samping paha
e. Waktu dorongan tangan kiri hampir berakhir, tangan kanan bersiap untuk membuka selebar bahu.
f. Saat tangan kiri beakhir pada batas paha, tangan kanan melakukan gerakan menarik air, yang selanjutnya membentuk sudut dibawah dada.
g. Siku tangan kiri diangkat, serentak tangan kanan mengakhiri tarikan dibatas pusar.
h. Lakukan urutan gerakan di atas secara berganti-gantian satu sama lain.
i. Pada saat berakhirnya tarika dibatas pusar, putarlah kepala untuk mengambil nafas.
j. Pengambilan nafas berakhir bersamaan dengan berakhirnya dorongan tangan di paha.
k. Mengambil nafas ke kiri atau ke kanan.

Rabu, 07 November 2012

Tips Mengajarkan Anak Untuk "Peduli"



Ketika Anda membaca sebuah berita tentang anak-anak di belahan dunia lain yang kelaparan, atau yang sekarat karena penyakit yang tidak bisa dicegah. Anda mungkin akan segera memeluk anak Anda dan berterima kasih atas segala yang dimiliki. Namun setelah itu, mungkin berita dan perasaan itu akan segera berlalu, lebur bersama aktifitas Anda. Tetapi, akan menjadi berbeda jika karena berita tersebut tiba-tiba tercetus ide tentang berbagi dengan orang lain yang membutuhkan dan bersama keluarga Anda merencanakan langkah-langkah yang akan dilakukan.
Ide Anda untuk membantu orang lain yang kekurangan tidak hanya memiliki pengaruh besar pada hidup orang lain, tapi juga mengajarkan kepada anak-anak pelajaran bernilai tentang mengasihi orang lain dan berderma.


Menurut penulis buku ‘In Good Times & Bad’, M. Gary Neuman, berbicara kepada anak tentang kemiskinan, kelaparan, dan penyakit lainnya adalah hal yang penting, namun diskusi berat ini harus ditahan dulu sampai anak paling tidak berusia 7 atau 8 tahun. Bagi anak batita yang masih terlalu muda, mendorong mereka untuk membantu orang lain disekitarnya merupakan pelajaran cukup bernilai. Konsep terima kasih mungkin belum dipahami oleh anak-anak bahkan mereka tidak tahu mengapa mengucapkan terima kasih. Tetapi orang tua ingin anak terbiasa mengucapkan terima kasih.

Sering kita jumpai anak-anak disekitar kita yang sulit berempati dengan orang lain, cuek dengan lingkungannya, bahkan tidak peduli dengan lingkungan. Sikap tidak peduli tersebut, umumnya dikarenakan balita masih berada pada masa egosentris yang memandang dirinya sebagai pusat dunia. Sehingga tak heran pada masa ini balita cenderung berpikir dari sudut pandang dan kepentingannya saja.

Menurut J. Piaget Pieget perkembangan egosentrisme anak umumnya dimulai anak pada usia 2-7 tahun, namun hal ini tergantung juga pada kematangan kognitif pada masing-masing anak dan proses pembelajarannya yang berlangsung terus menerus. Memang tak mudah membuat anak memiliki rasa kepedulian yang tinggi. Suasana keluarga yang hangat dan saling peduli di antara anggota keluarga menjadi ajang belajar anak untuk meningkatkan sikap peduli kepada sekitarnya.

Cara lain untuk mengajarkan anak agar memiliki lebih peduli adalah dengan menerima kelebihan dan kekurangan anak. Selain itu anak perlu diberikan contoh. Memperlihatkan simpati Anda pada perasaan anak atau orang lain, juga bisa menumbuhkan rasa empati anak pada lingkungan sekitarnya. Bicarakan arti tanggung jawab dalam keluarga dengan bahasa sederhana sehingga anak bisa memahami bahwa setiap orang mempunyai tanggung jawab untuk saling peduli dan menolong. Cara lain bisa dengan memberikan anak tanggung jawab membereskan mainannya dan mengajak bersosialisasi. Dalam pergaulan, ia akan melihat pentingnya sikap berbagi, saling menolong dan saling memperhatikan.